Kamis, 29 Agustus 2019

4 Manfaat Pesawat Sederhana

Adapun beberapa manfaat pesawat sederhana sebagai berikut:
1. Mengubah energi, misalnya hair dryer mengubah energi listrik menjadi energi panas dan      gerak.
2. Mengubah arah gaya, misalnya katrol tetap yang kita gunakan untuk menimba air di              sumur.
3. Memperoleh keuntungan gaya, misalnya mencabut paku dengan tang.
4. Memperoleh keuntungan kecepatan, misalnya bersepeda ke sekolah.

Pesawat sederhana bersifat memudahkan usaha, tetapi tidak mengurangi besarnya usaha. Alat yang termasuk pesawat sederhana di antaranya adalah tuas atau pengungkit, katrol, bidang miring, dan roda gigi (Gir).

Sumber: https://seniwenboyo.blogspot.com/2018/07/4-manfaat-pesawat-sederhana.html

Prinsip Kerja Pesawat Sederhana pada Sistem Gerak Manusia

Prinsip Kerja Pesawat Sederhana pada Otot dan Rangka Manusia
Otot dan rangka bekerja bersama-sama pada saat seseorang melakukan gerakan. Hal ini seperti setiap bagian yang terdapat pada sepeda akan bekerja bersama-sama ketika sepeda tersebut bergerak.
Pada saat melakukan suatu aktivitas, otot, tulang, dan sendi akan bekerja bersama-sama. Prinsip kerja ketiganya seperti sebuah pengungkit, di mana tulang sebagai lengan, sendi sebagai titik tumpu, dan kontraksi atau relaksasi otot memberikan gaya untuk menggerakkan bagian tubuh.

Pengertian Pesawat Sederhana Roda Berporos (Roda Gigi) dan Contoh Rumusnya

Pengertian Roda gigi atau gir

Gir merupakan salah satu pesawat sederhana. Pengertian keuntungan mekanik pada gir sering disebut sebagai kecepatan rotasi. Besar kecepatan rotasi relatif sepasang gir dapat diketahui dengan menghitung jumlah gigi pada masing-masing gir. Semakin banyak jumlah gigi pada gir penggerak, semakin kecil kecepatan rotasinya, demikian juga sebaliknya.

Rumus Roda Gigi

Kecepatan keluaran atau kecepatan sesungguhnya sepasang gir dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Pengertian Pesawat Sederhana Roda Berporos (Roda Gigi) dan Contoh Rumusnya
Rumus Roda Gigi
atau
ω1G1 = ω2 G2
Keuntungan mekanik roda gigi (gir) adalah perbandingan roda keluaran dengan roda masukan.
KM = R/r = G2/G1
Keterangan:
ω1 = kecepatan masukan
ω2 = kecepatan keluaran
G1 = jumlah gigi pada roda pertama
G2 = jumlah gigi pada roda kedua
R = jari-jari gir besar
r = jari-jari gir kecil

Contoh Soal Roda Gigi

Roda bergigi 18 buah menggerakkan roda lain yang jumlah giginya 54 buah. Jika kecepatan rotasinya 6 putaran/sekon, berapakah kecepatan rotasi roda gigi yang kedua? Berapa keuntungan mekaniknya?
Pembahasan
Diketahui:
G1 = 18
G2 = 54
ω1 = 6 putaran/sekon
Ditanya:
ω2 = …?
KM = …?
Jawab:
ω2 = (6 put/s 18)/54 = 2 put/s
KM = G2/G1
       = 54/18
       = 3
Jadi, kecepatan putaran roda yang kedua adalah 2 putaran per sekon dan keuntungan mekanik roda bergigi tersebut adalah 3.

Contoh Penerapan Pesawat Sederhana Roda Gigi (Gir) dalam Kehidupan Sehari-hari

Peralatan hasil teknologi yang memanfaatkan gir, contohnya sepeda. Dapatkah kamu menyebutkan peralatan lainnya yang menggunakan gir? Gir-gir itu ada yang dihubungkan dengan rantai, misalnya, gir pada sepeda.
Akan tetapi, ada juga gir yang langsung bertautan satu sama lain, misalnya gir pada sepeda motor. Gir-gir yang saling bertautan dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu gir siku-siku, gir para-para, gir pendorong, dan gir cacing.

Pengertian Bidang Miring, Tujuan, Rumus dan Contoh Soal

Pengertian Bidang Miring, Tujuan, Rumus dan Contoh Soal – Bidang miring adalah salah satu alat pesawat sederhana yang terdiri dari permukaan miring. Bidang miring digunakan untuk memindahkan benda-benda yang berat dari bawah ke atas atau sebaliknya.. Dengan bantuan bidang miring gaya yang dikeluarkan untuk mendorong benda menjadi lebih kecil daripada diangkat, walaupun lintasan yang ditempuh menjadi lebih panjang. Prinsip bidang miring banyak ditemukan dalam kehidupan sehari – hari. Penerapan prinsip bidang miring memiliki keuntungan, yaitu dapat memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Akan tetapi, prinsip bidang miring ini memiliki kelemahan, yaitu jarak tempuh menjadi lebih jauh. Pembuatan tangga dan jalan-jalan di pegunungan merupakan salah satu contoh penerapan prinsip bidang miring.
Pengertian Bidang Miring
Pengertian bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang bukan sudut tegak lurus, terhadap permukaan horizontal. Bidang miring termasuk salah satu macam pesawat sederhana. Pesawat sederhana adalah alat mekanik yang dapat mengubah arah atau besaran dari suatu.
Usaha pada bidang miring menjadi lebih mudah karena permukaannya yang miring. Gaya gesek pada bidang miring juga menjadi lebih minim dibanding biasanya. Contoh bidang miring pada pesawat sederhana pun bisa dilihat pada kehidupan sehari-hari.
Tujuan Bidang Miring
Memperkecil usaha,mempercepat pekerjaan,meringankan pekerjaan
Contoh Bidang Miring dalam kehidupan sehari-hari
Apa saja contoh pesawat sederhana bidang miring? Bidang miring sebenarnya dapat kita lihat di sekitar pada kehidupan sehari-hari. Berbagai upaya dalam memindahkan barang biasa dari atas ke bawah atau sebaliknya dilakukan pada permukaan miring agar menjadi lebih mudah.
Dengan bantuan bidang miring gaya yang dikeluarkan untuk mendorong benda menjadi lebih kecil daripada diangkat, walaupun lintasan yang ditempuh menjadi lebih panjang. Prinsip bidang miring juga digunakan pada berbagai alat dan perkakas seperti pisau, kapak atau paku. Berikut merupakan daftar contoh bidang miring dalam kehidupan sehari-hari.
  1. Tangga pada rumah atau bangunan dibuat bertingkat-tingkat atau berkelok-kelok. Hal ini dilakukan untuk memperkecil gaya dan usaha.
  2. Jalan di daerah pegunungan selalu berkelok-kelok. Hal ini bertujuan agar jalan menjadi lebih mudah untuk dilewati kendaraan.
  3. Untuk menaikkan drum ke atas truk menggunakan papan kayu yang dimiringkan. Hal ini juga menggunakan prinsip bidang miring.
  4. Pisau termasuk alat yang juga menggunakan prinsip bidang miring.
  5. Kapak termasuk alat yang menerapkan konsep bidang miring
  6. Ulir sekrup memiliki bentuk yang menyerupai tangga melingkar yang menjadi penerapan bidang miring. Hal ini dilakukan untuk memudahkan sekrup menancap.
  7. Dongkrak juga merupakan suatu contoh bidang miring karena menggunakan prinsip yang sama dengan sekrup.
  8. Paku merupakan alat dengan bidang miring.
  9. Alat pahat menjadi salah satu contoh bidang miring lain.
  10. Kater/pemotong adalah contoh pesawat sederhana yang menggunakan prinsip bidang miring.
Rumus Bidang Miring
Rumus bidang miring dibentuk dari perpaduan antara gaya kuasa, berat benda, tinggi, dan panjang bidang miring. Perhatikan skema berikut:
Secara matematis, rumus bidang miring yaitu:
Fk x s = W x h
Dengan:

Fk = Gaya kuasa (N)
s = Panjang bidang miring (m)
W = Berat benda (N)
h = Tinggi bidang miring (m)
Selain itu, keuntungan mekanik bidang miring dirumuskan:
Keuntungan Mekanik = W / F = s / h
Contoh Bidang Miring
Contoh alat yang menggunakan prinsip bidang miring adalah pisau, pahat, paku, kapak, dan baut.
Contoh Soal Bidang Miring
Contoh Soal 1
Perhatikan gambar di bawah ini!
Hitunglah gaya yang diperlukan untuk mendorong beban pada sistem di atas!
Penyelesaian:
Dari gambar di atas diketahui bahwa:
w = 4.000 N
s = 3 m
h = 75 cm = 0,75 m
w/F = s/h
4.000 N/F = 3 m/0,75 m
4.000 N/F = 4
F = 4.000 N/4
F = 1.000 N
Contoh Soal 2
Sebuah bidang miring tingginya 1 m dan panjangnya 5 m. Bila berat benda yan akan dipindahkan 1.880 N, hitunglah gaya yang diperlukan untuk memindahkan benda tersebut!
Penyelesaian:
w = 1.880 N
s = 5 m
h = 1 m
w/F = s/h
1.880 N/F = 5 m/1 m
1.880 N/F = 5
F = 1.880 N/5
F = 376 N


Sumber https://www.jatikom.com/2018/11/pengertian-bidang-miring-serta-rumus.html#ixzz5y2x4PywI

Tuas

Perhatikan gambar 4 berikut ini.
2
Gambar 4. Menggeser Batu Menggunakan Tongkat
Pada  Gambar 4 tampak seseorang  sedang  berusaha  menggeser sebongkah  batu  besar dengan menggunakan tongkat kayu dan sebuah batu kecil. Orang tersebut meletakkan salah satu ujung tongkat kayu di bawah batu kemudian meletakkan batu kecil di bawah tongkat kayu. Tongkat kayu tersebut berfungsi sebagai pengungkit dan balok kayu berfungsi sebagai titik tumpu. Orang  tersebut  kemudian  menekan  ujung  tongkat  kayu  yang paling jauh dari batu. Tekanan yang diberikan akan menyebabkan tongkat kayu bergerak. Pergerakan ujung tongkat kayu yang ditekan menyebabkan pergerakan kecil pada ujung tongkat kayu yang dekat dengan batu. Meskipun pergerakan yang terjadi sangat kecil, namun pergerakan ini membuat gaya tekan menjadi lebih besar. Pertambahan gaya yang terjadi akan mampu mengangkat batu. Batu pada contoh di atas disebut beban, sedangkan gaya tekan yang diberikan orang tersebut disebut dengan usaha atau kuasa. Untuk mempermudah, perhatikan Gambar 5.
11
Gambar 5. Diagram Prinsip Kerja Tuas
Titik A pada Gambar 5 disebut titik kuasa dimana tempat melakukan usaha, titik B disebut titik tumpu dimana tempat pesawat bertumpu dan dan titik C disebut titik beban dimana beban ditempatkan. Jarak kuasa ke titik tumpu (jarak AB) disebut lengan kuasa (lk). Jarak titik beban ke titik tumpu (jarak BC) disebut lengan beban (lb). Massa kuasa adalah mA dan massa beban adalah mB. Massa beban dan massa kuasa berbanding terbalik dengan panjang lengan masing-masing.
Berdasarkan titik tumpunya, tuas dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. tuas jenis pertama
Letak titik tumpu tuas jenis ini berada di antara titik beban dan titik kuasa, seperti diilustrasikan pada Gambar 6.
12
Gambar 6. Diagram Prinsip Kerja Tuas Jenis Pertama
Contoh tuas jenis pertama, yaitu menggeser batu dengan pengungkit, tang dan gunting.
2. tuas jenis kedua
Pada tuas jenis kedua, titik beban berada di antara titik tumpu dan titik kuasa, seperti diilustrasikan Gambar 7.
13
Gambar 7. Diagram Prinsip Kerja Tuas Jenis Kedua
Contohnya, pembuka tutup botol dan gerobak dorong.
3. tuas jenis ketiga
Pada tuas jenis ketiga, titik kuasa berada di antara titik tumpu dan titik beban, seperti diilustrasikan pada Gambar 8.
14
Gambar 8. Diagram prinsip kerja tuas jenis ketiga
Tuas jenis ketiga dijumpai pada mengambil tanah dengan sekop, staples, penjepit kue dan pinset.
Tuas dalam Tubuh
Perlu kalian ketahui, bahwa ternyata setiap rangka kita dalam aktivitas tubuh kita mengandalkan prinsip kerja tuas. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 9.
15
Gambar 9. Tuas dalam tubuh
Mari dibahas satu-satu ya. Pertama ada di kepala antara tengkorak dan tulang leher, dari gambar 9 (a) kira-kira kalian bisa menebak jenis tuas keberapakah itu? Ya benar sekali, pada tengkorak dan tulang leher merupakan jenis tuas pertama. Karena, kalau dirasakan leher sebagi kuasa yang membuat beban dalam hal ini tulang didaerah muka terangkat dan porosnya (titik tumpu) ada ditengah hal itu juga yang menyebabkan leher sering pegal-pegal.
Kedua adalah telapak kaki, tanpa sadar ternyata bagian telapak kaki juga memiliki keunikan. Pada saat berjinjit seperti pada gambar 9 (b) menyebabkan ujung telapak kaki manjadi titik tumpu bagi anggota badan, kemudian pangkal telapak kaki menjadi sedikit tegang karena disitulah kuasa yang diberikan, dan beban berada ditengah-tengah telapak kaki. Telapak kaki pada saat berjinjit merupakan jenis tuas kedua.
Ketiga adalah lengan mengangkat beban, seperti pada gambar 9 (c) jenis tuas ini paling banyak ditemui di anggota tubuh, yaitu jenis tuas ketigaContohnya saat mengangkat suatu benda dengan menggunakan tangan, maka tangan yang memegang beban menjadi titik beban, lengan menjadi kuasa, dan siku menjadi titik tumpu.
16
Gambar 10. Kaki menggunakan sandal berhak tinggi
Wanita yang menggunakan sepatu atau sandal berhak tinggi seperti pada Gambar 12 dalam waktu yang lama akan memaksa otot betis berkontraksi dan menyesuaikan sudut dari sepatu atau sandal berhak tinggi secara terus menerus. Sehingga otot akan menjadi lebih pendek dan tegang. Pemakaian sepatu atau sandal berhak tinggi memiliki pengaruh terhadap kesehatan manusia. Carilah artikel tentang bahaya menggunakan sepatu atau sandal berhak tinggi dalam waktu yang lama melalui internet dengan alamat   http://www.tinggibadan.com/highheels.php.
Keuntungan Mekanis Tuas
Perhatikan Gambar 11 berikut.
17
Gambar 11. Prinsip Kerja Tuas
 w menyatakan  beban  yang  akan  diangkat  atau  dipindahkan.  F merupakan  gaya  yang  diberikan  (kuasa). Titik  O  adalah  titik  tumpu  tuas. Panjang OA merupakan panjang lengan beban (lb), sedangkan panjang OB merupakan panjang lengan kuasa (lk). Agar kamu dapat mengetahui bagaimana cara menghitung keuntungan mekanis tuas, silahkan download dan lakukan kegiatan Lembar Kerja Siswa 2 “Keuntungan Mekanis Tuas” disini.
Perhatikan video percobaan untuk mengetahui keuntungan mekanis tuas berikut. Amati kegiatan percobaan dalam video dan catat hasilnya di tempat yang telah disediakan di Lembar Kegiatan Siswa 2 “Keuntungan Mekanis Tuas”.
Berdasarkan percobaan di atas, diperoleh bahwa tuas berada dalam keadaan setimbang jika perkalian antara beban (w) dengan lengan beban (lb) sama dengan perkalian antara kuasa (F) dengan lengan kuasa (lk). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
18
atau
19
Keuntungan  mekanis  adalah  perbandingan  antara  beban  yang  diangkat dengan kuasa. Keuntungan mekanis tuas merupakan perbandingan antara lengan kuasa dengan lengan beban. Secara matematis dapat dirumuskan:
20

Katrol – Pengertian, Rumus, Jenis, Contoh Soal

Pengertian Katrol

Pengertian katrol adalah roda ataupun cakram pejal yang berputar pada porosnya, dan dilewati sebuah rantai ataupun tali. salah satu Ujung untuk menarik dan ujung satu lainya adalah letak beban. Roda yang tepi kanan dan kirinya dibuat lebih tinggi dari bagian tengah agar tali bisa dipasang dan bergerak sepanjang badan roda tersebut.
Benda ini sangat banyak kegunaannya bagi kehidupan sehari-hari misalnya untuk menimba air. Katrol dapat mempermudah pengambilan air di dalam sumur. Bukan hanya itu katrol dapat di gunakan untuk mengangkat benda yang berat dalam proses pembangunan gedung.
Katrol hampir sama dengan kuas atau penguntit yaitu fungsnya membantu untuk mengangkat beban berat. Kebanyakan fungsi dari aktrol adalah mengangkat beban. Katrol juga ada banyak macamnya yaitu katrol tetap, majemuk dan bergerak, simak penjelasan berikut ini.

Jenis Katrol

Berikut ini adalah jenis katrol yaitu katrol tetap, mejemuk dan tetap, beriku pembahasannya:

1. Katrol Tetap

Prinsip kerja katrol tetap adalah besar gaya kuasa sama dengan berat beban, sedangkan lengan kuasa sama dengan lengan beban. Dengan demikian, keuntungan mekanis katrol tetap adalah untuk mengubah arah gaya, yakni gaya angkat searah gaya berat orang yang mengangkat.
Katrol tetap adalah katrol yang bergerak tetap pada tempatnya dan tidak berpindah. Penggunaan katrol ini sering kita jumpai pada kerekan sumur untuk mengambil air di dalam sumur. Katrol ini masih tergolong mengangkat beban tidak telalu berat. Perhatikan gambar di bawah ini.
katrol tetap
Tumpuan katrol atau tuas ada di tumpu O yaitu pusat katrol, tumpu B adalah titik beban sedangkan titik A adalah titik kuasa. OB bisa di katakana sebagai lengan beban dan O sebagai titik tumpu sedangkan OA sebagai lengan kuasa. Sebelum berbicara menganai katrol tetap lebih jauh lagi anda harus memahami titik-titiknya terlebih dahulu.
Keuntungan mekanis sama dengan perbandingan lengan kuas dengan beban. Sehingga besar keuntungan mekanisme pada katrol tetap )A/OB = 1 dengan OA dan OB msing-masing adalah jari katrol. Jika keuntungan mekanisme 1 sama dengan tidak ada keuntungan. Karena katrol tetap tidak mengecilkan gaya untuk mengangkat beban berat. Semua gaya akan tetap sama dan tetap.
Berikut ini adalah penting perlu di ingat bahwa katrol tetap dapat meubah arah gaya. Walaupun tetap dan tidak berpindah tetapi katrol tetap dapat mengubah gaya yang di lakukan. Jika kita menarik air di dalam sumur menggunakan katrol menarik kebawah lebih mudah dari pada menarik keatas, sehingga katrol mengubah gayanya menarik air ke bawah.

Rumus katrol tetap

F=W
Keterangan:
F = Gaya kuasa
W = Berat Beban
Keuntungan menggunakan katrol tetap dapat di rumuskan sebagai berikut:
KM = W/F = Ik/Ib = 1
Keterangan
KM = Keuntungan mekanik katrol
W = Berat Benda (N)
F = Gaya kuasa (N)
Ik = Lengan kuasa (m)
Ib = Lengan Beban (m)

2. Katrol Bergerak

Katrol bergerak adalah katrol dengan salah ujung tali terikat pada tempat yang tetap dan ujung yang lain ditarik ke atas pada sebuah gaya. Benda yang akan diangkat digantungkan pada poros katrol hingga besar beban total ialah berat katrol ditambah dengan berat beban benda.
Pada katrol bergerak, benda yang diangkat digantungkan pada poros katrol. Dengan demikian, gaya kuasanya adalah setengah kali berat beban. Keuntungan mekanik katrol bergerak jika gaya gesekannya diabaikan adalah beban/kuasa = W/F=2.
Katrol ini di gunakan untuk mengangkat beban yang berat misalnya peti-peti yang ada di pabrik dan bahan bangunan. Dalam pembangunan Gedung pasti ada yang namanya Crane yaitu alat untuk menangkat bahan bangunan untuk ke atas. Alat ini menggunakan katrol untuk mengangkat bebannya.
katrol bergerak

Rumus Katrol Bergerak

LK / LB = 2 / 1 = 2
Lk (diameter) = 2 LB (jari-jari)
Atau
KM = lk/lb
W/F = 2 atau F=1/2 W
Keterangan:
F = Gaya kuasa
W = Berat Beban
KM = Keuntungan mekanik katrol
W = Berat Benda (N)
F = Gaya kuasa (N)
Ik = Lengan kuasa (m)
Ib = Lengan Beban (m)

3. Katrol Majemuk

Katrol ini adalah katrol yang memiliki tumpuan titik lebih dari satu bisa dua, tiga dan seterusnya. mengapa memiliki titik tumpuan yang banyak? Karena katrol ini di gunakan untuk mengangkat beban yang sangat berat hingga ber ton ton.
Alat yang menggunakan katrol ini adalah alat untu mengangkat kerangka jembatan, dan peti kemas. Berat yang di tanggung sangat berat sehingga katrol ini memiliki jumlah tumpuan yang lebih banyak.
Katrol majemuk merupakan gabungan dari katrol bergerak dan katrol tetap. Dalam prinsip katrol majemuk adalah bebean diletakkan pada titik poros katrol bergerak. Katrol ini di hubungkan dengan beberapa katrol bergerak lainnya dan saling terkait.
katrol majemuk

Rumus Katrol Bergerak

W = 2 F n
Keterangan:
w = beban ( N )
F = kuasa ( N )
n = banyaknya katrol tiap blok

Contoh Soal

1. Benda dengan massa 200 kg ditarik ke atas dengan menggunakan katrol (anggap percepatan gravitasi ditempat tersebut 10 m/s). Hitunglah gaya tarik dan keuntungan mekanisnya jika yang digunakan :
(a) sebuah katrol tetap
(b) sebuah katrol bergerak
Diketahui:
w = m.g
w = 200 kg. 10 m/s
w = 2.000 N
Penyelesaian:
(a) sebuah katrol tetap
F = w
F = 2.000 N
Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan katrol tetap adalah 2.000 N
Keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah
KM = w/F
KM = 2.000 N/2.000 N
KM = 1
Jadi keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah 1
(b) sebuah katrol bergerak
2F = w
2F = 2.000 N
F = 2.000 N/2
F = 1.000 N
Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan katrol bergerak adalah 1.000 N
Keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah
KM = w/F
KM = 2.000 N/1.000 N
KM = 2
Jadi keuntungan mekanis untuk katrol bergerak adalah 2

Hipertensi dan hipotensi

Hipertensi Pengertian Hipertensi    Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 m...